Kebiasaan Orang Indonesia yang bikin Bule Heran

    67
    0

    Daftar di bawah ini saya rangkum dari pengalaman pribadi teman saya selama tinggal di lingkungan yang kebanyakan bule.

    1. Semua disambelin.

    Ini benar-benar aneh untuk para bule. Kata para bule benar-benar aneh dan merusak rasa makanan.

    2. Keju untuk dessert.

    Untuk para bule,keju bukanlah sesuatu yang bisa dicampur dengan hal-hal manis seperti di Indonesia. Cheese tea,pisang keju,martabak keju dan sebagainya adalah hal yang aneh bahkan menjijikkan. Teman saya pernah muntah karena eneg karena melihat orang membuat martabak dengan topping keju. Keju buat mereka itu lumrahnya untuk memasak. Makanya,ketika mereka merasa keju yang ada di Indonesia mereka suka bilang kalau itu bukan keju karena rasanya kok manis amat?

    3. Mempunyai ruang tamu.

    Bule suka heran kenapa orang Indonesia punya ruangan khusus terima tamu. Untuk bule,hanya orang-orang yang mereka percaya dan kenal baik saja yang boleh masuk ke rumah. Itulah kenapa rumah bule jarang ada ruang tamu,yang ada living room. Living room menjadi tempat para tamu mereka untuk bersantai,nonton tv bareng dan lain sebagainya karena mereka sudah kenal baik dengan tamu yang datang.

    4. Memperbolehkan anak ramah ke siapa saja sampai menyuruh bersalaman.

    Anak bule kebanyakan diajarkan untuk selalu waspada dengan orang asing. Jadi,ketika mereka melihat anak orang Indonesia disuruh salaman dengan orang yang kadang baru saja ditemui mereka suka aneh.

    5. Sarapan dalam porsi besar.

    Bule cuma suka Sarapan Roti panggang dan Telur saja.

    6. Anak umur kuliah belum pernah bekerja sama sekali.

    Bekerja disini maksudnya adalah secara sampingan entah sambil sekolah atau kuliah. Mereka (bule) hampir semua sudah mulai bekerja sejak high school dari mulai jaga toko,tukang kebun,nyuci piring,pramusaji,sampai bersih-bersih. Kebiasaan orang Indonesia yang merasa malu untuk bekerja dari muda dan takut dianggap orangtua tidak bisa membiayai anaknya membuat mereka semakin terheran-heran.
    “Gue bakal lebih malu kalo umur 20an masih bareng orangtua apalagi ga nyari duit sendiri.” Begitu kata mereka.

    7. Orang Indonesia minim pengetahuan seks.

    Mereka kaget waktu tahu di Indonesia pendidikan mengenai seks masih sangat taboo di bangku sekolah. Mereka bahkan lebih paham mengenai pengetahuan dasar seksual seperti jenis alat kontrasepsi,istilah-istilah formal reproduksi dan lain sebagainya. Selain itu kondom yang menjadi hal memalukan untuk dibeli juga menjadi bahan tertawaan mereka.
    “Kalo lo terlalu malu buat beli kondom artinya seks bukan buat lo.” Ya kira-kira begitu.

    8. Mandi setiap hari.

    Bule kebanyakan hanya mandi setiap beberapa hari sekali. Saat melihat orang Indonesia mandi hingga berkali-kali dalam 1 hari mereka suka heran. Contoh : tadi malam sebelum tidur sudah mandi jadi paginya tinggal cuci muka dan gosok gigi,tidak perlu mandi lagi.

    9. Membeli bahan bakar di pertamini atau yang penjual bensin botolan. Bahaya katanya.

    10. Masih repot ganti gas buat masak.

    Kebanyakan rumah di luar negeri gasnya adalah gas tanam dan mereka bayar bulanan sesuai pemakaian jadi begitu diteriakin istri minta tolong gantiin gas suka ngomong “Udah 2020 masih aja pake gas model begini.”

    11. Betapa rumitnya birokrasi kita terutama soal akta kelahiran.

    Di luar negeri nama kedua orangtua bisa langsung masuk ke akta apabila ada pengakuan dari kedua belah pihak. Di Indonesia tidak bisa segampang itu, harus tes DNA dan ikut sidang berjilid-jilid atau anak akan dianggap tanpa bapak walaupun bapaknya mengakui. Tanggal pernikahan harus sebelum anak lahir atau tetap saja dianggap tidak sah.

    12. Asuransi.

    Orang Indonesia tidak wajib punya asuransi karena masih banyak masyarakat yang tidak mengurus hal ini. Di negara bule asuransi hukumnya wajib bahkan bisa di denda kalau tidak punya.

    13. Tukang bangunan yang kerja tanpa pengaman dan dianggap pekerja kelas rendahan.

    Mereka yang tukang bangunan tapi gajinya sangat besar dan harus sekolah khusus. Waktu lihat tukang bangunan di Indonesia dan tahu berapa standar gajinya dia cuma mengelus dada.

    14. Tidak sungkan menanyakan umur,berat badan dan agama.

    Seorang Teman pernah kehilangan handphone dan melapor ke kantor polisi agar bisa mengklaim asuransi. Sampai di sana diminta untuk mengisi formulir yang ada kolom agama. Kalau tidak ada agama gimana? Kata polisi pilih asal saja atau biar mereka nanti yang isi. Agama menjadi sesuatu yang wajib diketahui walaupun kadang tidak relevan dengan persoalan yang dihadapi.

    15. Memakai sebutan si gendut,si kurus,si hitam dan sejenisnya.

    Buat bule,panggilan-panggilan tersebut sangat offensive dan tidak sopan.

    16. Mertua mengatur menantu.

    Buat mereka itu adalah hal yang harusnya bisa dihindari dan aneh karena banyak orang Indonesia yang beranggapan bahwa mertua harus dihormati dan didahulukan setengah mati. Ibu mertua teman saya selalu minta izin apabila mau menggendong,memberi makan dan mengajak pergi cucunya. Kalau saya bilang tidak boleh ya tidak boleh. Begitu kira-kira gambarannya.

    17. Menanggung beban finansial seluruh keluarga.

    Kalau orang Indonesia sudah biasa dengan istilah “kalau menikah berarti ikut menanggung keluarganya juga.”, buat bule itu tidak bisa diterima. Mereka bertanggung jawab hanya pada keluarga kecilnya saja. Membantu oke tapi apabila menanggung maka itu sudah lain soal.

    18. Masuk umur 40an merasa sudah tua dan mulai mengurangi pekerjaan berat.

    Oma teman saya umur 70 masih milih tinggal sendiri dan traveling,kakaknya umur 80 masih aktif beraktifitas bahkan ikut lari marathon. Banyak bule yang justru mulai aktif saat tua dan mereka tidak mau dianggap tidak bisa ngapa-ngapin karena faktor umur. Kalau di Indonesia malah sebaliknya apa-apa “Ibu/Bapak sudah tua…..”

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.