Cara Merawat Organ Kewanitaan yang Benar

    422
    0

    Menjaga dan merawat organ kewanitaan (vagina atau sering disebut Miss V) sangatlah penting. Namun, dikarenakan kurangnya informasi mengenai hal ini di pendidikan formal (masih dianggap tabu) banyak wanita justru melakukan kesalahan dalam merawat organ kewanitaannya. Dimana hal tersebut akan berdampak buruk.

    1. Kebersihan air

    Kebersihan air penting untuk dijaga. Saat buang air, seringkali wanita tidak memerhatikan air yang digunakan untuk membilas. Air tampungan dari ember atau bak belum tentu bersih karena terkontaminasi kotoran atau bibit penyakit. Bila air untuk membilas kotor, kuman bisa masuk ke dalam organ intim kewanitaan. Cara yang paling baik adalah menampung air langsung dari keran.

    2. Sabun khusus

    Belum ada kajian khusus mengenai sabun khusus organ intim pada wanita. Namun, terlalu sering membersihkan organ intim dengan sabun khusus juga tidak disarankan. Dalam organ intim kita, terdapat bakteri yang bekerja sebagai pelindung dari kuman-kuman yang masuk. Terlalu sering menggunakan antiseptik atau sabun khusus area kewanitaan akan membunuh bakteri pelindung tersebut.

    Menurut Elizabeth Steward, MD, Direktur Vulvovaginal Service di Harvard Vanguard Medical Association, AS., pembersih dan penyegar Miss V tidak diperlukan.

    �Tak perlu sabun untuk menjaga vagina tetap sehat dan segar. Cukup bersihkan dengan air hangat, meskipun produk yang lembut masih boleh digunakan,� paparnya.

    3. Keluhan gatal

    Meski gatal, usahakan jangan mengaruk alat kelamin Anda atau membasuhnya dengan air hangat untuk mengurangi rasa gatal. Sebab yang terjadi kemudian, area kewanitaan kita akan menjadi merah dan semakin gatal. Jika rasa gatal sudah tidak tertahankan, kompreslah Miss V dengan air es.

    Dinginnya air es akan membuat pembuluh darah menciut sehingga kemerahan dan gatal berkurang. Bisa juga dengan kompresan air rebusan daun sirih yang memiliki sifat antiseptik. Namun, sebelum digunakan dinginkan dahulu.

    4. Pantyliner

    Banyak wanita menggunakan pantyliner ketika menjelang dan sesudah haid. Ada pula yang menggunakannya untuk pemakaian sehari-hari. Harus diingat, setiap habis buang air biasakan mengganti pantyliner karena cairan yang sebelumnya sudah terserap akan membuat organ intim jadi terlalu lembap bila didiamkan. Anda harus waspada karena jika dibiarkan, selain tumbuh jamur atau bakteri berbahaya, kebiasaan ini bisa mengakibatkan infeksi pada organ intim.

    5. Celana ketat

    Penggunaan celana, termasuk celana dalam, yang terlalu ketat sebenarnya tidak dilarang. Hanya saja jangan terlalu lama atau sering memakai celana ketat. Terutama bila Anda mudah berkeringat. Keringat yang diserap celana, mengandung zat lemak yang bisa menimbulkan jamur pada organ intim wanita. Setelah menggunakan celana jeans atau celana ketat, biarkan organ intim Anda beristirahat dengan pakaian longgar untuk bernapas. Biasakan pula mengganti celana dalam minimal dua kali sehari agar Miss V tetap higenis.

    6. Cukur rambut kemaluan

    Untuk Anda yang memiliki rambut kemaluan ekstra lebat. Selain menganggu, rambut di sekitar organ intim yang terlalu lebat juga dapat menahan keringat sehingga potensial bagi jamur berkembang biak.

    Namun, Anda harus juga jeli. Pasalnya, bila Anda berniat mencukurnya sampai habis. Rambut atau bulu ini berfungsi melindungi vagina dari friksi dan infeksi. Mencukur sampai habis, mampu menyebabkan iritasi dan berpotensi tumbuh bakteri.

    Saran dari Melissa Goist, MD, ginekolog dari The Ohio State University Medical Center, AS., gunakan selalu pencukur baru, air hangat, dan krim pencukur untuk mengurangi risiko infeksi. Cukur rambut kemaluan hanya sampai batas bibir kemaluan bila tetap ingin memangkasnya.

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.