Home Gadis Remaja Nasehat dalam Berteman

Nasehat dalam Berteman

117
0

 

  • Jangan meminta untuk berkunjung ke rumahnya, kecuali dia pernah berkata, “Kapan-kapan main ke rumah aku, yuk?”. Apabila dia kerap kali menawarkan, “Kita ketemuan di rumah si A aja atau di Cafe Melati” atau bersikap seolah-olah menghindari agar kalian tidak berkunjung ke rumahnya, jangan pernah meminta dia untuk itu. Mungkin dia tidak percaya diri dengan kondisi rumahnya atau suasana rumahnya yang tidak mendukung, seperti: banyak anak kecil. Saya memiliki teman yang seperti ini, meskipun kami (saya dan teman-teman yang lain) bersikap biasa saja alias tidak mempermasalahkan. Tapi, hal itu ternyata membuat dia merasa tidak nyaman dan akhirnya menjauh. Berdasarkan kejadian itu, saya menyadari bahwa kita memiliki cara tersendiri untuk nyaman berteman dengan orang lain, meskipun harus menjadi orang yang sangat tertutup.
  • Jangan meminta untuk dikenalkan kepada pasangannya, kecuali atas inisiatifnya sendiri. Pasti di antara kita di sini sangat sering bergurau, “Eh, kenalin gue dong sama pacar baru lo…”. Mau mengenalkan atau tidak, tidak ada hubungannya dengan solidaritas pertemanan kalian. Yang terpenting yang harus kita sadari adalah; sudah berapa banyak kasus pasangan yang selingkuh dengan teman sendiri? Mungkin ini adalah cara dia untuk menjaga sesuatu yang menjadi miliknya.
  • Jika dia terlihat seperti ada masalah, jangan meminta dia bicara, karena kamu belum tentu bisa memberikan solusi. Jika dia merasa membutuhkan pendengar dan menaruh percaya padamu, maka dia akan menceritakannya nanti. Selain itu, tidak semua masalah harus dibagi, ada yang hanya bisa dinikmati untuk sendiri. Jadi, kamu cukup membuat dia merasa dipedulikan, seperti: menemani, membuatkan makanan, dan mengajak ke luar rumah (mencari angin).
  • Jika dia menceritakan masalahnya, luangkan waktu untuk itu. Tutup laptop dan matikan ponsel. Jangan membuat dia merasa diabaikan di menit-menit terberat di hidupnya. Menunda pekerjaan untuk seseorang yang sedang membutuhkan dukungan, kamu tidak akan pernah merugi untuk itu. Anggap saja itu sebagai investasi. Hidupmu tidak akan selalu baik-baik saja, bukan?
  • Tanggapi sesuai apa yang dia ceritakan, jangan dikorek lebih jauh!Misal, dia berkata, “Bokap gue selingkuh, gue hancur banget…”. Jangan kamu memberi respon dengan menanyakan, “Kok bisa sih bokap lo selingkuh?”, “Dia selingkuh sama siapa?” atau “Lo tahu dari mana bokap lo selingkuh?”. Rasa ingin tahu dan peduli, memang sulit dibedakan.
  • Berhati-hati dalam mempercayai seseorang.Jangan mudah mempercayakan kisah hidupmu yang sifatnya paling pribadi. Mungkin saja suatu saat, ada orang yang menghancurkanmu dengan menggunakan masa lalu. Sebaliknya, jika kamu pernah memiliki teman yang sekarang sudah tidak lagi dekat, tetap jaga cerita-cerita yang pernah dia percayakan kepadamu sampai kapanpun.
  • Jika kamu pernah mendengar aibnya di masa lalu, bersikaplah seolah-olah kamu tidak tahu. Misal, kamu mendengar kabar angin bahwa semasa kuliah dulu dia pernah menjadi sugar baby. Hindarilah topik yang berkaitan dengan hal-hal itu ketika kalian berbicara. Mungkin dia sekarang sedang mencoba hidup dengan menjadi dirinya yang baru dan berusaha menutup rapat masa lalunya.
  • Nilailah dia dari cara dia bersikap kepadamu, bukan dari cerita orang lain. Jika ada salah satu temanmu berkata, “Tahu gak sih, waktu itu dia pernah ngutang sama gue, trus pas ditagih kabur-kaburan…” , sedangkan sama kamu dia sebaliknya —dia sangat jujur masalah uang, maka perkataan teman kamu itu tidak perlu dijadikan alarm bahwa dia adalah orang yang patut dijauhi. Kita tidak tahu apa yang membuat dia bersikap seperti itu dulu. Mungkin saja kasus yang diceritakan temanmu itu, waktu itu keadaannya memang terdesak, memang sedang sulit-sulitnya, dan tidak tahu harus apa.
  • Jangan melarangnya atas keputusan hidupnya, kecuali kalau kamu mau menyelesaikan masalahnya. Misal, dia memutuskan untuk terjun ke dunia prostitusi untuk membayar hutang orang tuanya. Dengan kamu melarangnya karena berbagai alasan, lalu bagaimana dengan hutang orang tuanya yang membuat dia hampir bunuh diri itu?

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.