Home Infopedia Sisi Terang Seorang PSK

Sisi Terang Seorang PSK

85
0

Saya punya seorang teman yang tinggal di pulau pedalaman di sekitar Batam. Dia keturunan Tionghoa.

Teman saya ini adalah seorang perempuan yang cantik. Matanya besar. Pinggang langsing namun pantat lebar. Kulit putih mulus. Wajahnya seperti Nia Ramadhani. Saya kenal dia dari teman saya yang merupakan sahabat dia. Waktu pertama kali bertemu dia saya sangat terpesona dan merasa seperti bertemu artis.

Hingga akhirnya saya ditumpangkan oleh teman saya di apartemen dia. Apartemen mewah dengan fasilitas lengkap tentunya. Oh iya saya lupa menceritakan bahwa dia pergi merantau ke kota Batam bersama keluarganya. Awalnya mereka hanya menyewa kontrakan kecil dengan anggota keluarga berjumlah 10 orang. Dia punya 2 kakak yang sudah menikah dan punya anak namun tetap tinggal di kontrakan tersebut. Dia juga punya satu orang adek. Papanya adalah seorang nelayan. Hanya pulang sekali seminggu.

Selanjutnya kita panggil saja dia Riana. Riana ini hanya tamatan SMP. Dia merantau ke Batam bersama keluarganya di usia 15 tahun. Waktu itu kulitnya masih gelap. Istilah mereka waktu itu ‘Cina pulau’ bagi mereka yang berkulit gelap. Meskipun belum secantik sekarang dia tetap ada postur yang menarik. Oh iya tidak lupa semangat juang yang tinggi untuk menjadi orang kaya.

Karena tidak punya ijazah, Riana remaja kehilangan akal bisa bekerja di mana. Karena PT di Batam pun membutuhkan pelamar dengan minimal berijazah SMA/SLTA sederajat. Riana remaja yang waktu itu bermodal yamaha mio sibuk mondar mandir kesana kemari setiap hari. Hingga akhirnya dia menemukan tempatnya. Sebuah tempat dugem yang menawari pekerjaan menemani orang yang dugem di dalam room. Beda tempat dugem dengan bar adalah, tempat dugem di Batam tersebut memang khusus bagi orang yang mengkonsumsi inex, narkotika yang jika dikonsumsi sebanyak 1 butir akan membuat Anda tidak bisa berhenti berjoget. Nah Riana bertugas menemani pria pria di dalam room tersebut.

Singkat cerita dari room tersebut akan ada kesepakatan akan berlanjut hingga check in ke hotel atau tidak. Dari sana lah asal mula perjalanan Riana menjadi seorang PSK. Hanya dibayar 300k untuk satu sesi ST(short time). Jika LT (long time) dan sedang beruntung maka bisa mengantongi 1 juta dalam semalam. Riana ketagihan dan berganti-ganti pelanggan setiap malam. Bahkan kadang Riana bisnis menjual kembali inex yang diberikan oleh “teman” dugem nya tersebut. Riana dapat mengantongi sekitar 10 juta dalam sebulan. Pelan-pelan Riana mulai merawat diri dan terlihat lebih bersih.

Karena fisik yang semakin cantik Riana mulai dilirik oleh yang lebih berduit. Begitulah perjalanan Riana hingga akhirnya dia dapat memindahkan keluarganya ke kontrakan yang lebih luas. Hingga suatu hari Riana bertemu Koko dari Malaysia (di Batam banyak orang Singapura dan Malaysia yang datang). Koko ini akhirnya menjadikan Riana simpanan. Dari sini lah kejayaan Riana dimulai. Hingga sekarang Riana masih menjadi simpanan Kokonya. Riana punya apartemen di Malaysia dan Batam. Riana sekarang sudah punya mobil dan membelikan rumah untuk orang tuanya. Riana juga menyekolahkan adiknya. Yap. Riana yang bertanggung jawab penuh terhadap keluarganya karena anggota keluarga yang lain tidak secantik dan ‘seberuntung ‘ dia. Riana juga punya toko di sebuah Mall yang paling besar di kota Batam. Sekarang semua orang hanya tahu Riana adalah seorang pengusaha muda yang sukses. Oh iya orang tua Riana malah sudah menikahkan Riana dengan Koko (katanya secara cina). Saya tidak mengerti detailnya. Koko sudah beristri. Itu bukan pernikahan legal secara hukum. Hanya antar keluarga katanya. Intinya Riana didukung oleh keluarga besarnya.

Saat saya bersama Riana hari hari yang saya lewati adalah makan di restoran mewah, jalan jalan di Mall, cek toko (Riana punya karyawan), menemani Riana berpacaran (Riana punya pacar ganteng, bukan Koko), membantu Riana memasak (Riana ingin belajar memasak demi pacarnya), mondar-mandir dengan mobil mewah ke rumah teman-teman atau hanya sekedar creambath ke salon. Oh iya mengenai perawatan Riana. Dia melakukan lulur, suntik pemutih, meni pedi, eyelashes extension, sulam alis (ini hanya sekali 6 bulan), pijit aura, totok wajah, kontrol gigi, body lotion seharga 6 juta dan produk perawatan lain yang mahal mahal dia beli di Singapura.

Semua ini adalah sisi terang. Saya sempat iri. Rasanya kok gampang sekali ya 🙂

Tapi setelah menumpang hidup dengan dia selama 14 hari, ada satu yang dapat saya simpulkan.

Dia tidak bahagia! There is sorrow in her eyes.

Ketika saya bangun tidur dia masih main HP. Dia selalu mengaku insomnia. Dia awalnya tidak mau bercerita kepada saya. Saya pun tidak memaksa. Toh saya ini cuma teman sahabat dia (awalnya).

Hingga akhirnya dia terisak menangis.

Dia tidak dicintai. Bahkan oleh keluarganya. Dia merasakan perasaan kosong. Dia sadar dia tidak dicintai oleh siapapun bahkan Kokonya. Jika Riana sakit dan tidak dapat ‘melayani’ Kokonya maka Koko akan dengan mudah mencari wanita lain. Apa yang dirasa cinta oleh Koko itu sekarang hanyalah kebutuhan seks. Koko mengaku cinta namun faktanya tidak.

Pacarnya? Haha tidak perlu saya jelaskan panjang lebar. Pacar mana yang rela wanitanya jadi simpanan pria lain? Kecuali ada motif ingin uang Riana. Yap. Riana tahu itu. Uang Riana banyak habis untuk pacar gantengnya ini.

Keluarga? Keluarga mana yang rela menjual anaknya. Yang setiap bulan menelpon hanya meminta uang. Keluarganya sudah mengikhlaskan Riana menjadi manusia yang rusak. Keluarganya sudah mentumbalkan Riana. Saat saya tanya dari mana Riana tahu, katanya Mamanya sendiri yang berkata langsung seperti itu.

Riana sangat menderita. Percayalah 🙂

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.